
Wisata ziarah Berbekal kelima lokasi, peluang menjadikan Kelurahan Penjaringan sebagai kawasan industri wisata, terbuka lebar. Pengembangan kawasan bisa berbasis pada wisata ziarah di Mesjid Luar Batang. Pertama, karena kegiatan ziarah di sana sudah lama populer dan mampu mendatangkan banyak peziarah dari luar dan dalam negeri. Kedua, pengembangan wisata ziarah di mesjid diharapkan bisa mengembalikan fungsi mesjid sebagai mercusuar peradaban yang belakangan tergeser oleh mal. Para pewaris Habib Husein bersama warga sekitar, swasta, dan pemangku kepentingan lainnya, bisa mengembangkan tempat khalwat yang nyaman, penginapan, biro perjalanan sederhana, tempat parkir, serta berbagai jasa seperti pemandu wisata, jasa transportasi tradisional, maupun konvensional. Prinsipnya, usaha dilakukan secara bertahap dengan tenaga pendamping. Dari merealisasikan rencana-rencana jangka pendek, ke rencana-rencana jangka menengah. Dari sedikit yang terlibat, ke pelibatan lebih banyaklebih banyak pihak yang terlibat. Dari hanya mengembangkan wisata ziarah di sekitar serambi mesjid, melebar sampai ke pengembangan wisata air, dan wisata budaya. Dari Museum Bahari, menyusuri pantai Sunda Kelapa sampai Pulau Onrust. Meluas lagi ke wisata kuliner dan belanja di Restoran dan Kafe Galangan Kapal VOC, serta Pasar Ikan. Persoalan, kemacetan, jalan rusak, tempat parkir, dan keamanan, bisa ditanggulangi bersama dengan pola bertahap. Langkah dari bawah ini kemudian diikuti langkah pemerintah provinsi dan pusat, terutama menyangkut pembangunan, penataan, pemulihan, dan pemanfaatan infrastruktur.Komunitas terbuka Pengembangan kawasan wisata yang dilakukan secara bertahap ini, tentu saja diiringi usaha mengembangkan komunitas yang terbuka, kreatif, sadar lingkungan, dan jauh dari kekerasan. Komunitas yang menghormati dan memberi ruang pada beraneka tradisi. Bukan hal yang mudah memang, tapi bila pengembangan wisata berhasil, maka seluruh pemangku kepentingan Jakarta bisa berharap, kawasan kumuh di Kelurahan Penjaringan, bisa berubah menjadi lebih sehat, dan sejahtera. Musibah rob, kebakaran, dan kesulitan air bersih yang sering terjadi di sana, bisa berkurang atau bahkan berakhir. Itulah pertanda, ada “mercu suar” di Mesjid Luar Batang. (Courtesy By Kompas/Antara)
No comments:
Post a Comment