
Dari Pos II, Anda bisa memarkir mobil dan mulai berjalan menjelajah hutan dan akan bertemu dengan sekelompok monyet hitam Sulawesi (Macaca nigra). Aneka suara burung juga akan terdengar bila semakin mendekat ke dalam hutan mulai dari Rangon, Kingfisher, merpati, dan masih banyak lagi.
Dari TWA Batu Putih ada batas untuk memasuki Cagar Alam Tangkoko, tetapi batas ini pun tak terlalu jelas karena hanya berupa dua tonggak dari pohon yang dipancangkan di kanan dan kiri.
Menurut Alfons, banyak perangkap yang ditemukan oleh petugas di kawasan konservasi itu. “Yah, kalau patroli itu dilakukan rutin pasti ada perangkap untuk kera atau pencurian kayu juga, tapi sayangnya batas cagar alam ini masih belum ada, jadi semua orang bisa keluar masuk,” ujar Alfons.
Aneka flora dan fauna yang dikagumi naturalis Inggris, Alfred Russel Wallace, ini seharusnya menjadi perhatian semua pihak untuk melestarikannya. Lebih baik mencegah kepunahan satwa lebih dini daripada generasi selanjutnya tak lagi bisa menyaksikan kekayaan hayati tempat ini. Semoga… (Courtesy Kompas/Antara)
No comments:
Post a Comment