Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Monday, March 16, 2009

Mari Sejenak Jadi Koboi

Ingin sesuatu yang berbeda di akhir pekan ini? Berkelana layaknya koboi mungkin bisa jadi pilihan. Bayangkan saja, duduk di pelana dan membiarkan seekor kuda gagah berderap membawa tuannya berkeliling di perbukitan hingga menyelinap di antara hamparan kebun teh. Hmmm, sungguh menggoda!
Tidak perlu repot ke Amerika Serikat atau ke Sumbawa di
Indonesia timur hanya untuk berkuda. Tinggal pilih saja lokasi berkuda di sekitar Jakarta dan Bogor. Di kawasan Bintaro, Tangerang (dekat bundaran Bank Permata); di Pulomas, Jakarta Timur; atau di Jakarta Perkumpulan Equstarian Center (JPEC) yang berada di kawasan Sentul City, Babakan Madang, Bogor. Bisa juga langsung ke Agrowisata Gunung Mas, Puncak, Bogor.
Jika merasa tidak memiliki kemampuan berkuda, selalu ada pengendali kuda yang akan menemani para penunggang amatir. Kalau diperlukan, pelatih profesional pun turun tangan.
Di JPEC yang berada di kawasan Sentul City, peminat berkuda dapat menyewa kuda untuk berkeliling di lintasan wisata berkuda di kawasan Sentul City atau berkeliling di kawasan JPEC. Sewa kudanya Rp 100.000 per 30 menit, belum termasuk biaya pelatih atau pendamping.
Ada puluhan kuda dapat disewa di sini. Kuda-kuda tunggangan yang ada di klub ini atau di klub-klub lain di Jakarta dan sekitarnya rata-rata didatangkan dari Eropa, Arab, Australia, Amerika, hingga beberapa daerah penghasil kuda terbaik di
Indonesia, seperti Sumbawa. Harga seekor kuda dari jutaan rupiah hingga Rp 2 miliar lebih.
”Biasanya setelah mencoba kuda poni (kuda sewaan wisata), mereka jadi tertarik untuk belajar berkuda. Di sini memungkinkan untuk itu karena JPEC memang sekolah berkuda dan tersedia juga kuda sewaan untuk pelatihannya. Jadi, untuk berkuda memang tidak harus punya kuda lebih dahulu,” kata Adi Katompo, kepala instruktur berkuda di JPEC.
Bagi mereka yang tertarik berlatih secara rutin dan ingin memiliki kuda tunggangan sendiri, JPEC menyediakan fasilitas penyewaan istal dan perawatan kuda. Tentu saja akan ada beban biaya tertentu per bulan bagi si pemilik kuda.
Namun, kalau ingin sekadar bersantai, berkuda di Gunung Mas bisa jadi pilihan sempurna. Di sini, wisatawan bisa memilih paket keliling lapangan kecil, rute 30 menit menembus perkebunan teh atau rute yang lebih panjang antara satu dan dua jam. Jika memilih rute panjang, wisatawan akan diajak menembus kebun teh, perbukitan di sekitar puncak, hingga ke Taman Safari. Harga sewa Rp 15.000-Rp 150.000 per orang untuk satu kuda.
Harus berani
Pehobi berkuda dipastikan tidak akan pernah merasa ketinggalan zaman karena olahraga ini sudah ada sejak berabad lalu dan terus diminati. Kuda memang bukan sekadar tunggangan dan pembantu petani di samping kerbau. Akan tetapi, kuda juga merupakan simbol status sosial seseorang.
Satu hal penting sebelum memutuskan berkuda adalah dengan meyakinkan diri sendiri bahwa kita berani. Pesan ini secara khusus selalu dikatakan oleh para pemilik kuda di kawasan wisata Gunung Mas, Kompleks Agrowisata Gunung Mas.
”Seperti orang, kuda kadang usil. Caranya, dia berontak untuk menguji nyali penunggangnya. Kita yang menunggangnya harus tenang. Tidak usah takut, karena kami, para tukang kuda yang menuntun, pasti selalu siaga,” kata Suwito dan Rustam, pemilik sekaligus pemandu wisata berkuda di Gunung Mas.
Sebelum berkuda sebaiknya melengkapi diri dengan helm, kaus tangan, kemeja terbuat dari katun yang bisa menyerap keringat, jaket, celana panjang dari bahan katun, dan sepatu bot. Selama berkuda harus memerhatikan keseimbangan badan dan jangan pernah merasa takut. Selain itu, perhatikan petunjuk yang diberikan oleh pendamping berkuda. Selamat mencoba! (Courtesy Kompas/Antara)

No comments: